Rabu, 20 Januari 2016

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI



PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI
Komunikasi yang efektif banyak ditentukan juga pada keaktifan penerima (komunikan). Feed back (mental maupun fisik) dari komunikan dapat dijadikan sebagai alat kontrol komunikator untuk mengevaluasi diri, sehingga memungkinkan komunikator melakukan perbaikan-perbaikan cara komunikasi yang telah dilakukan. Untuk menghindari atau mengurangi kemungkinan-kemungkinan terjadinya salah komunikasi maka diperlukan alat bantu (sarana) yang dapat membantu proses komunikasi. Sarana tersebut selanjutnya disebut media (Hidayah dan Sugiarto, 2004: 4).
Biologi merupakan salah satu subyek pelajaran di sekolah dan universitas di seluruh dunia, yang sudah kita kenal semenjak sekolah menengah. Namun demikian, banyak siswa yang berpendapat bahwa mata pelajaran ini kurang menarik dan membosankan, yang disebabkan karena pembelajaran ilmu dasar seperti biologi di banyak sekolah masih dilakukan secara konvensional sehingga kurang menarik.
Sesuai karakteristik dan tujuan mempelajari biologi, tidak hanya menghafal terminologi dan konsep. Bukan menghafal langkah metode ilmiah, melainkan melakukan kegiatan proses belajar yang mampu memecahkan suatu persoalan. Keberadaan fisik benda atau objek belajar biologi menjadi sangat vital dalam pembelajaran biologi. Ketiadaan objek benda yang ditemui secara langsung menuntut guru menggantinya dengan media lain yang sesuai. Media gambar/film/foto adalah sedikit contoh guru dalam mensiasati ketiadaan objek belajar yang konkrit. Media yang disediakan seringkali kurang sesuai dan kurang komunikatif sehingga siswa belum terpuaskan pengalaman belajarnya. Untuk itu perlu ada desain media interaktif yang membuat siswa ikut berpartisipasi dalam pembelajaran biologi.
Lee (dalam Ena, 2007) merumuskan paling sedikit ada delapan alasan pemakaian komputer sebagai media pembelajaran. Alasan-alasan itu adalah: pengalaman, motivasi, meningkatkan pembelajaran, materi yang otentik, interaksi yang lebih luas, lebih pribadi, tidak terpaku pada sumber tunggal, dan pemahaman global.
Levie dan Levie (dalam Arsyad, 2005: 9) mengemukakan bahwa pengajaran menggunakan stimulus audio visual membuahkan hasil yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali, mengingat kembali dan menghubung-hubungkan fakta dan konsep. Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2005: 9) ) mengemukakan tiga ciri media pendidikan yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dalam hal ini media animasi.
1. Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Media animasi mampu menyimpan, merekam, melestarikan segala suatu objek pengajaran dan dapat ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
2. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu objek dimungkinkan karena media animasi memiliki ciri manipulatif. Aksi suatu gerakan dapat digambarkan dengan jelas dengan kemampuan manipulatif dari media animasi.
3. Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributif dari media animasi memungkinkan suatu objek ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus dan pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. Animasi yang telah direkam dapat digunakan secara berulang-ulang di suatu tempat. Konsistensi informasi yang telah direkam akan menjamin sama atau hampir sama dengan aslinya.
Media pembelajaran animasi yang merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi dengan audio sehingga berkesan hidup serta menyimpan pesan-pesan pembelajaran. Media animasi pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai perangkat ajar yang siap kapan saja digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran. Kehadiran media animasi dalam pembelajaran Biologi sangat mendukung proses penyampaian berbagai informasi dari guru ke siswa. Proses-proses biologis yang kompleks dapat dengan mudahnya dijelaskan kepada siswa, seperti proses fotosintesis, respirasi aerob dan berbagai proses dalam sistem organ manusia. Pentingnya animasi sebagai media pembelajaran adalah memiliki kemampuan untuk memaparkan sesuatu yang rumit atau komplek serta sulit dijelaskan dengan hanya gambar atau kata-kata saja. Dengan kemampuan ini maka media animasi pembelajaran dapat digunakan untuk menjelaskan materi yang secara nyata tidak dapat terlihat oleh mata.
Ada tiga jenis format animasi yaitu animasi tanpa sistem kontrol misalnya untuk pause, memperlambat kecepatan pergantian frame, zoom in, zoom out dan lain sebagainya, animasi dengan sistem kontrol dan animasi manipulasi langsung, dimana guru dapat berinteraksi langsung dengan kontrol navigasi.
Kelebihan media animasi dalam pembelajaran biologi diantaranya :
1. Memudahkan guru untuk menyajikan informasi mengenai proses yang cukup kompleks dalam kehidupan, misalnya siklus nitrogen, respirasi aerob, sistem peredaran darah dan proses lainnya.
2. Memperkecil ukuran objek yang cukup besar dan sebaliknya seperti hewan dan mikroba.
3. Memotivasi siswa untuk memperhatikan karena menghadirkan daya tarik bagi siswa terutama animasi yang dilengkapi dengan suara.
  1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual.
  2. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna.
  3. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain.
Kelemahan dari media animasi diantaranya :
  1. Mememerlukan kreatifitas dan ketrampilan yang cukup memadai untuk mendesain animasi yang dapat secara efektif digunakan sebagai media pembelajaran
  2. Memerlukan software khusus untuk membukanya
  3. Guru sebagai komunikator dan fasilitator harus memiliki kemampuan memahami siswanya, bukan memanjakannya dengan berbagai animasi pembelajaran yang cukup jelas tanpa adanya usaha belajar dari mereka atau penyajian informasi yang terlalu banyak dalam satu frame cenderung akan sulit dicerna siswa.
Media animasi dalam proses pembelajaran biologi ternyata dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa karena memiliki kemampuan untuk memaparkan sesuatu yang rumit atau komplek melalui stimulus audio visual yang akhirnya membuahkan hasil lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali, mengingat kembali dan menghubung-hubungkan fakta dan konsep. Pembelajaran dengan memanfaatkan media animasi dapat menciptakan pembelajaran biologi menjadi efektif, menyenangkan, tidak membosankan sehingga mempercepat proses penyampaian materi kepada siswa
DAFTAR RUJUKAN
Arsyad, A. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Grafindo Persada
Ena, OT. Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak Presentasi.
Hidayah, I dan Sugiarto. 2004. WorkShop Pendidikan Matematika. Semarang: Jurusan Matematika
Nasution. 1999. Teknologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara