PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN
BIOLOGI
Komunikasi yang efektif banyak
ditentukan juga pada keaktifan penerima (komunikan). Feed back (mental
maupun fisik) dari komunikan dapat dijadikan sebagai alat kontrol komunikator untuk
mengevaluasi diri, sehingga memungkinkan komunikator melakukan
perbaikan-perbaikan cara komunikasi yang telah dilakukan. Untuk menghindari
atau mengurangi kemungkinan-kemungkinan terjadinya salah komunikasi maka
diperlukan alat bantu (sarana) yang dapat membantu proses komunikasi. Sarana
tersebut selanjutnya disebut media (Hidayah dan Sugiarto, 2004: 4).
Biologi
merupakan salah satu subyek pelajaran di sekolah dan universitas di seluruh
dunia, yang sudah kita kenal semenjak sekolah menengah. Namun demikian, banyak
siswa yang berpendapat bahwa mata pelajaran ini kurang menarik dan membosankan,
yang disebabkan karena pembelajaran ilmu dasar seperti biologi di banyak
sekolah masih dilakukan secara konvensional sehingga kurang menarik.
Sesuai
karakteristik dan tujuan mempelajari biologi, tidak hanya menghafal terminologi
dan konsep. Bukan menghafal langkah metode ilmiah, melainkan melakukan kegiatan
proses belajar yang mampu memecahkan suatu persoalan. Keberadaan fisik benda
atau objek belajar biologi menjadi sangat vital dalam pembelajaran biologi.
Ketiadaan objek benda yang ditemui secara langsung menuntut guru menggantinya
dengan media lain yang sesuai. Media gambar/film/foto adalah sedikit contoh
guru dalam mensiasati ketiadaan objek belajar yang konkrit. Media yang
disediakan seringkali kurang sesuai dan kurang komunikatif sehingga siswa belum
terpuaskan pengalaman belajarnya. Untuk itu perlu ada desain media interaktif
yang membuat siswa ikut berpartisipasi dalam pembelajaran biologi.
Lee (dalam
Ena, 2007) merumuskan paling sedikit ada delapan alasan pemakaian komputer
sebagai media pembelajaran. Alasan-alasan itu adalah: pengalaman, motivasi,
meningkatkan pembelajaran, materi yang otentik, interaksi yang lebih luas,
lebih pribadi, tidak terpaku pada sumber tunggal, dan pemahaman global.
Levie dan
Levie (dalam Arsyad, 2005: 9) mengemukakan bahwa pengajaran menggunakan
stimulus audio visual membuahkan hasil yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti
mengingat, mengenali, mengingat kembali dan menghubung-hubungkan fakta dan
konsep. Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2005: 9) ) mengemukakan tiga ciri media
pendidikan yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dalam hal ini media
animasi.
1. Ciri Fiksatif
(Fixative Property)
Media animasi mampu menyimpan,
merekam, melestarikan segala suatu objek pengajaran dan dapat ditransportasikan
tanpa mengenal waktu.
2. Ciri
Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu objek
dimungkinkan karena media animasi memiliki ciri manipulatif. Aksi suatu gerakan
dapat digambarkan dengan jelas dengan kemampuan manipulatif dari media animasi.
3. Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributif dari media animasi
memungkinkan suatu objek ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan
disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus dan pengalaman yang
relatif sama mengenai kejadian itu. Animasi yang telah direkam dapat digunakan
secara berulang-ulang di suatu tempat. Konsistensi informasi yang telah direkam
akan menjamin sama atau hampir sama dengan aslinya.
Media
pembelajaran animasi yang merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa
sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi dengan audio sehingga berkesan
hidup serta menyimpan pesan-pesan pembelajaran. Media animasi pembelajaran ini
dapat dijadikan sebagai perangkat ajar yang siap kapan saja digunakan untuk
menyampaikan materi pelajaran. Kehadiran media animasi dalam pembelajaran
Biologi sangat mendukung proses penyampaian berbagai informasi dari guru ke
siswa. Proses-proses biologis yang kompleks dapat dengan mudahnya dijelaskan
kepada siswa, seperti proses fotosintesis, respirasi aerob dan berbagai proses
dalam sistem organ manusia. Pentingnya animasi sebagai media pembelajaran
adalah memiliki kemampuan untuk memaparkan sesuatu yang rumit atau komplek
serta sulit dijelaskan dengan hanya gambar atau kata-kata saja. Dengan
kemampuan ini maka media animasi pembelajaran dapat digunakan untuk menjelaskan
materi yang secara nyata tidak dapat terlihat oleh mata.
Ada tiga
jenis format animasi yaitu animasi tanpa sistem kontrol misalnya untuk
pause, memperlambat kecepatan pergantian frame, zoom in, zoom out dan lain
sebagainya, animasi dengan sistem kontrol dan animasi manipulasi
langsung, dimana guru dapat berinteraksi langsung dengan kontrol navigasi.
Kelebihan media animasi dalam pembelajaran biologi
diantaranya :
1. Memudahkan guru untuk menyajikan informasi mengenai proses yang cukup
kompleks dalam kehidupan, misalnya siklus nitrogen, respirasi aerob, sistem
peredaran darah dan proses lainnya.
2. Memperkecil ukuran objek yang cukup besar dan sebaliknya seperti hewan
dan mikroba.
3. Memotivasi siswa untuk memperhatikan karena menghadirkan daya tarik bagi
siswa terutama animasi yang dilengkapi dengan suara.
- Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual.
- Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna.
- Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain.
Kelemahan dari media animasi
diantaranya :
- Mememerlukan kreatifitas dan ketrampilan yang cukup memadai untuk mendesain animasi yang dapat secara efektif digunakan sebagai media pembelajaran
- Memerlukan software khusus untuk membukanya
- Guru sebagai komunikator dan fasilitator harus memiliki kemampuan memahami siswanya, bukan memanjakannya dengan berbagai animasi pembelajaran yang cukup jelas tanpa adanya usaha belajar dari mereka atau penyajian informasi yang terlalu banyak dalam satu frame cenderung akan sulit dicerna siswa.
Media
animasi dalam proses pembelajaran biologi ternyata dapat meningkatkan motivasi
dan hasil belajar siswa karena memiliki kemampuan untuk memaparkan sesuatu yang
rumit atau komplek melalui stimulus audio visual yang akhirnya membuahkan hasil
lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali, mengingat kembali
dan menghubung-hubungkan fakta dan konsep. Pembelajaran dengan memanfaatkan
media animasi dapat menciptakan pembelajaran biologi menjadi efektif,
menyenangkan, tidak membosankan sehingga mempercepat proses penyampaian materi
kepada siswa
DAFTAR RUJUKAN
Arsyad, A. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta:
PT Grafindo Persada
Ena, OT. Membuat
Media Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak Presentasi.
Hidayah, I
dan Sugiarto. 2004. WorkShop Pendidikan Matematika. Semarang: Jurusan Matematika
Nasution. 1999. Teknologi Pendidikan. Jakarta:
PT Bumi Aksara